Jurus Rahasia Rambut Keren: Pomade, Wax, atau Gel? Ilustrasi pria menata rambut
![]() |
| Ilustrasi pria menata rambut |
TEGAROOM - Di zaman sekarang, punya gaya rambut yang on point itu wajib hukumnya, apalagi buat lo yang peduli penampilan. Tapi, sering kali kita bingung mau pakai produk penata rambut yang mana, saking banyaknya pilihan yang beredar di pasaran. Ada pomade, wax, ada juga gel. Sekilas, ketiganya terlihat sama: sama-sama bikin rambut lo rapi, kece, dan mudah diatur. Namun, tahu enggak sih, kalau sebenarnya ketiga jagoan styling ini punya karakter dan hasil akhir yang jauh berbeda?
Memilih produk yang salah bisa-bisa bikin gaya rambut yang lo idam-idamkan malah jadi zonk. Rambut jadi terlalu kaku kayak helm, atau malah cepat lepek dan enggak tahan lama. Nah, biar lo enggak salah pilih lagi, mari kita bedah tuntas perbedaan mendasar dari pomade, wax, dan gel rambut. Siapkan diri lo, karena setelah membaca ini, lo akan jadi ahli styling rambut dadakan!
Bagian 1: Pomade, Si Klasik yang Trendy Lagi
Pomade adalah produk penata rambut yang sudah ada sejak lama, bahkan sebelum kakek lo masih muda! Namun, popularitasnya kembali melonjak tinggi dalam beberapa tahun terakhir seiring tren gaya rambut klasik seperti pompadour, slick back, dan quiff yang enggak ada matinya.
Apa Sih Pomade Itu?
Awalnya, pomade dibuat dari lemak hewani dan petrolatum atau minyak. Tujuannya satu: bikin rambut super klimis, rapi, dan mengkilap sepanjang hari, serta bisa diatur ulang kapan saja. Karena teksturnya yang creamy dan berminyak, pomade enggak akan membuat rambut lo mengeras seperti gel. Ini adalah kunci utamanya: daya rekat yang kuat, tapi tetap lentur. Lo bisa menyisir atau merapikan rambut lo lagi walau sudah berjam-jam dipakai, tanpa perlu keramas.
Dua Jenis Pomade yang Wajib Lo Tahu
Seiring perkembangan zaman, pomade terbagi jadi dua kubu besar, dan ini penting banget untuk lo ketahui. Kubu pertama adalah Pomade Berbasis Minyak (Oil-Based). Ini adalah pomade versi aslinya dengan tekstur yang sangat padat dan berminyak. Daya rekatnya biasanya paling kuat dan kilau (shine) yang dihasilkan juga paling tinggi, membuat rambut lo terlihat sangat klimis, licin, dan mengkilap—cocok untuk gaya retro formal. Sayangnya, kelemahan terbesarnya adalah SANGAT SULIT DIBERSIHKAN, lo butuh keramas berkali-kali karena sifat minyaknya yang bandel.
Kemudian, ada kubu kedua, yaitu Pomade Berbasis Air (Water-Based), yang merupakan inovasi modern. Teksturnya lebih creamy dan lembut, bahkan kadang menyerupai gel kental. Daya rekatnya kuat, tapi biasanya sedikit lebih rendah dari versi minyak, dan kilau yang dihasilkan juga bervariasi. Meskipun begitu, ia memberikan hasil yang mirip (rapi dan lentur) dengan sensasi yang lebih ringan. Kelebihan utamanya adalah SANGAT MUDAH DIBERSIHKAN—cukup sekali keramas dengan sampo biasa, residunya langsung hilang. Makanya, jenis ini jauh lebih populer untuk pemakaian sehari-hari. Intinya: Kalau lo pengen rambut super klimis, slick, bisa diatur ulang seharian, dan enggak masalah sama ritual keramas yang ribet, pilih Pomade.
Bagian 2: Wax Rambut, Si Jagoan Tekstur dan Tampilan Matte
Kalau pomade itu klasik dan klimis, maka wax rambut adalah representasi dari gaya yang lebih modern, natural, dan bertekstur. Wax sering disebut juga putty, clay, atau fiber, tergantung konsistensinya.
Apa Sih Wax Rambut Itu?
Sesuai namanya, bahan dasar utama wax adalah lilin alami (seperti beeswax atau candelilla wax) atau lanolin. Karena berbahan dasar lilin, teksturnya jauh lebih padat, kental, dan lengket daripada pomade. Ketika lo ambil dengan jari, lo akan merasakan betapa kuatnya daya cengkeramnya.
Kekuatan Wax: Tahan Lama dan Bertekstur
Perbedaan paling mencolok antara wax dan pomade ada pada hasil akhir dan fleksibilitas. Wax dirancang untuk memberikan daya rekat yang sangat kuat (high hold) yang akan membuat bentuk rambut lo awet seharian, bahkan diterpa angin atau cuaca panas. Tapi, enggak seperti pomade yang kinclong, wax umumnya memberikan hasil MATTE atau doff (tidak mengkilap). Ini yang bikin rambut lo kelihatan natural, seolah-olah enggak pakai produk apa-apa.
Inilah keahlian wax yang sebenarnya: menciptakan tekstur. Karena sifat lilinnya, wax sangat cocok untuk lo yang punya gaya rambut bertekstur, acak-acakan (messy), atau spiky. Wax bisa memisahkan helai-helai rambut lo (definition) dengan sangat baik, menjadikannya cocok banget buat lo yang punya rambut tipis atau pendek yang pengen kelihatan punya volume. Meskipun daya rekatnya kuat, wax enggak akan membuat rambut lo jadi kaku mati seperti gel; rambut lo akan terasa padat dan firm, tapi masih bisa disentuh. Namun, perlu dicatat, wax umumnya kurang lentur dibanding pomade, jadi akan lebih sulit untuk menyisir ulang rambut lo setelah kering.
Membersihkan Wax
Sama seperti pomade oil-based, wax juga cenderung agak sulit dibersihkan karena kandungan lilin dan minyaknya. Lo mungkin butuh shampoo khusus yang membersihkan residu atau harus keramas dua kali (double cleansing) biar rambut lo bersih dari sisa lilin. Intinya: Kalau lo pengen gaya rambut yang bertekstur, matte (enggak mengkilap), dan tahan lama dari pagi sampai malam, Wax adalah pilihan yang pas.
Bagian 3: Gel Rambut, Si Jagoan Wet Look dan Kaku Maksimal
Gel rambut adalah produk styling yang mungkin paling sering lo temui dan paling lo kenal. Ini adalah produk yang paling berbeda total dari pomade dan wax.
Apa Sih Gel Rambut Itu?
Gel rambut sebagian besar terbuat dari bahan dasar air dan polymers (zat kimia pembentuk film). Teksturnya biasanya cair dan bening seperti jeli, atau kental dan basah.
Karakteristik Unik Gel: Kaku dan Kilap Basah
Gel punya cara kerja yang sangat spesifik dan berbeda dari dua saudaranya, yaitu mengeras (hardening). Ketika lo aplikasikan ke rambut basah atau lembap, kandungan airnya akan menguap, meninggalkan polymers yang membentuk lapisan dan mengunci rambut lo di tempatnya. Hasilnya? Rambut lo akan mengeras, kaku, dan enggak bisa diubah lagi. Jika lo menyentuhnya setelah mengeras, biasanya akan muncul serpihan putih-putih (flaking) yang terlihat seperti ketombe.
Selain kaku, gel juga sangat terkenal karena memberikan hasil akhir yang mengkilap basah (wet look). Tampilan ini cocok untuk gaya rambut yang ingin terlihat baru keluar dari kamar mandi, seperti slick back atau spiky yang benar-benar kaku. Daya tahan kekuatannya bervariasi, tapi apapun kekuatannya, hasilnya pasti kaku setelah kering.
Keunggulan gel yang paling besar adalah paling mudah dicuci. Karena 99% berbahan dasar air, hanya dengan air keramas biasa pun, residunya sudah bisa luruh. Ini menjadikan gel pilihan praktis buat lo yang enggak mau repot dengan urusan membersihkan rambut. Namun, kekakuan yang dihasilkan gel bisa jadi kelemahan karena gaya rambut lo akan terlihat tidak natural, dan lo enggak akan bisa menyisir ulang atau mengubah gaya rambut setelah gel mengering. Intinya: Kalau lo pengen gaya rambut yang kaku, super kuat, dan mengkilap basah (wet look), dan prioritas utama lo adalah kemudahan membersihkan produk, pilih Gel.
Bagian 4: Mana yang Paling Cocok Buat Gaya Rambut Lo?
Setelah kita bongkar habis perbedaannya, sekarang saatnya mencocokkan produk dengan kebutuhan gaya lo.
Kalau lo ingin menciptakan gaya rambut yang klimis, rapi, licin, dan bisa disisir ulang, seperti Pompadour atau Slick Back Klasik, produk yang paling tepat untuk rambut tebal atau susah diatur lo adalah Pomade, baik itu Oil-Based (untuk kilap maksimal) atau Water-Based (untuk kemudahan bersih).
Di sisi lain, jika lo pengen gaya rambut yang bertekstur, acak-acakan, natural, atau spiky, misalnya Messy Quiff atau French Crop pada rambut pendek atau tipis, lo wajib memilih Wax (seperti Matte Wax atau Clay). Wax memberikan tekstur terbaik dengan hasil akhir doff yang natural.
Terakhir, buat lo yang butuh gaya rambut kaku maksimal, mengkilap basah, dan tahan angin, seperti Spiky Kaku atau Slick Back Modern, tanpa peduli tipe rambut lo, Gel Rambut adalah jawabannya karena paling bagus untuk wet look yang benar-benar kaku.
Sebagai tips tambahan, jika lo punya rambut tebal dan keras kepala, lo butuh produk dengan daya rekat paling tinggi, jadi pilih Pomade Oil-Based dengan high hold atau Wax dengan strong hold. Untuk rambut tipis, lo butuh produk yang menambah volume tanpa membebani, jadi pilih Wax (Clay atau Fiber) dengan hasil matte, dan sebisa mungkin hindari pomade oil-based yang berat. Dan untuk pemakaian sehari-hari yang paling nyaman dan praktis, Pomade Water-Based adalah yang terbaik karena mudah dicuci, atau Wax Matte untuk tampilan natural.
Penutup: Rahasia Keren Ada di Tangan Lo
Memilih produk styling itu seperti memilih partner hidup; harus cocok dan saling mendukung. Pomade, wax, dan gel rambut bukanlah musuh, tapi pilihan yang bisa lo sesuaikan dengan mood dan acara. Kalau lo mau tampil klimis formal, ambil pomade. Kalau lo mau casual, bertekstur, dan effortless, pakai wax. Kalau lo butuh gaya yang instant kaku dan enggak bergerak, gel adalah jawabannya.
Ingat, yang paling penting dari semua produk ini adalah cara pemakaian yang benar dan jumlah yang tepat. Jangan berlebihan, mulai dari sedikit dulu, oleskan di telapak tangan sampai hangat, lalu aplikasikan merata ke rambut kering atau sedikit lembap.
Sekarang, lo sudah tahu semua rahasia jagoan styling ini. Tunggu apa lagi? Eksplorasi gaya rambut lo, dan tunjukkan pada dunia kalau lo tahu betul apa yang lo lakukan di depan cermin! Rambut keren, confidence maksimal!

Posting Komentar